Bimbingan Teknis Dan Roh KTSP

Depdiknas gelar program bimbingan teknis kurikulum tingkat satuan pendidikan (Bintek KTSP) dan sosialisasi rintisan sekolah kategori mandiri / sekolah standar nasional (SKM/SSN) serta pendidikan berbasis keunggulan lokal (PBKL).

Program tersebut dilaksanakan di 250 SMA di Indonesia mulai April hingga Agustus 2008 dengan bimbingan Direktorat Pembinaan SMA bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota/kabupaten setempat.

Program untuk meningkatkan mutu pendidikan ini dilaksanakan berdasarkan hasil kajian tahun 2007 (Baedhowi, Maret 2008). Kajian tersebut menemukan beberapa permasalahan dalam sosialisasì, pelatihan, dan persiapan implementasi KTSP. Permasalahan tersebut adalah belum semua pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan memperoleh sosialisasi KTSP. Belum semua guru, kepala sekolah, dan pengawas memperoleh sosialisasi dan atau pelatihan KTSP. Belum semua yang memperoleh sosialisasi dan atau pelatihan memahami KTSP secara komprehensif (sosialisasi, pelatihan, dan bintek tak cukup dilakukan sekali). Dan sekolah yang menyatakan telah mengimpletasikan KTSP belum sepenuhnya sesuai dengan harapan.

Selain membahas berbagai payung hukum bidang pendidikan dalam lingkup KTSP, dibahas pula materi berkaitan dengan penilaian, seperti penetapan kriteria ketuntasan minimal, pengembangan perangkat penilaian efektif dan psikomotor, rancangan penilaian hasil belajar, pembelajaran remedial dan pengayaan, penulisan butir soal, analisis butir soal, dan panduan analisis potensi siswa.

Tentu saja materi diatas sangat mendesak untuk dipahami kepala sekolah maupun guru karena pada thn pelajaran 2009 - 2010 seluruh SMA harus membuat dan melaksanakan KTSP. Pengetahuan yang diperoleh sedikit demi sedikit pasti di implementasikan dalam keseharian di sekolah.

Inilah sesungguhnya roh KTSP, memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menyusun dan mengembangkan sendiri kurikulum. Namun apapun yang dikembangkan harus dapat di pertanggung jawabkan.

No comments:

CO.CC:Free Domain