Hari Pendidikan Nasional 2008

Sungguh sangat kita sesalkan,. Ternyata sampai pada Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS)tahun ini masih banyak sekolah-sekolah yang sudah / masih rusak berat.

Salah satu contohnya adalah bangunan SDN 1 & 2 Rawa Barat yang berlokasi di daerah elit.

Agaknya negara belum konsisten dalam mencerdaskan bangsa. 'Bangsa' dalam arti yang seutuhnya. Baik tanah, sarana dan masyarakatnya.

Program Wajib belajar (Wajar) yang dicanangkan pemerintah masih bersifat volunteer,. alias 'sukarela'.

Seharusnya pemerintah berkonsekuensi dalam membiayai keperluan pendidikan.

Pemerintah juga sebaiknya mengubah paradigma bahwa pendidikan itu investasi meski jangka panjang. Dan bukannya sebagai beban anggaran.

Anggaran pendidikan dapat dimulai 20 % dari role sharing pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota atau kabupaten.

Dengan perincian kaveling,. 20% dari APBN guna sarana dan prasarana pendidikan secara nasional, 20% dari APBD Provinsi guna fasilitas sekolah (buku, perpustakaan, dan laboratorium), dan 20% dari APBD Kabupaten / Kota guna keperluan siswa serta keluarga miskin.

Yach,. ini memang tanggung jawab kita bersama, khususnya pemerintah,. Bahkan merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah.

Sebagaimana yang dapat saya kutip dari penyampaian Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai syuting Republik Mimpi di Istana Wakil Presiden.

No comments:

CO.CC:Free Domain