Logika Fisika Tentang "Yaumil Akhir"

Percaya dan yakin tentang adanya hari terakhir atau yaumil akhir adalah salah satu rukun iman pada agama Islam.

Banyak umat sebelum periode kenabian Muhammad saw yang diazab, bahkan dimusnahkan karena mendustakan atau tidak peraya akan adanya Sang Pencipta dan hari kehancuran.

Banyak ayat yang menerangkan tentang hari kiamat, kita bisa mulai dari ayat: .."Seandainya bumi diguncangkan dengan sedasyat - dasyatnya"..
Peristiwa kehancuran bumi dapat dijelaskan dengan pengetahuan fisika dasar yang sederhana.

Hal ini bisa mengambil contoh permainan anak-anak yang bernama gasing. Ketika gasing berputar dengan kecepatan yang cukup, dia akan tetap tegak berdiri pada porosnya.
Akan tetapi, ketika kecepatan putarnya berkurang, gasing pun akan jadi oleng dan posisi porosnya berubah-ubah ke berbagai arah hingga akhirnya berhenti dan jatuh. Dengan kata lain gasing tersebut berguncang dengan kuat dan mati.. Dengan suatu sebab yang sama bisa saja terjadi pada bumi yang bergerak dan berputar pada porosnya.

Berdasarkan pemikiran diatas, kita dapat bertanya,. "Apa gerangan yang terjadi bila bumi yang berputar pada porosnya lalu mengalami guncangan seperti gasing yang akan berhenti berputar dan menyebabkan posisi poros bumi berubah-ubah..?" .
Jawabnya adalah ayat.. "Seandainya bumi dìguncangkan sedasyat-dasyatnya". dalam Alquran adalah suatu keniscayaan yang benar, logis, dan bisa terjadi kapan saja.

Apalagi bila mengingat bagian cerita dari peristiwa Isra Mi'raj Rasulullah Muhammad saw, yang mengindikasikan bahwa bumi ini sudah tua. Bahkan Allah SWT memberi sinyalemen dalam salah satu ayat Alquran bahwa, "Mungkin kiamat sudah dekat".

Ayat lain dalam Alquran sebagai al bayan menjelaskan yang bakal terjadi pada saat bumi berguncang dengan dasyat diantaranya ; "Dan ketika lautan dijadikan meluap (Al-infithar:3), dan bumi akan mengeluarkan beban - beban beratnya (Al-Zalzalah:2), dan memuntahkan apa yang ada didalamnya dan menjadi kosong (Al-insyiqaq:4) dan gunung-gunung berjalan dengan cepat." ayat-ayat ini agak sulit dimengerti bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi.

Akan tetapi andai saja kita mau sedikit mengingat pelajaran fisika yang kita peroleh di SD/SLTP tentang gaya tarik - menarik antarmatrial yang sama (kohesi), dan gaya tarik - menarik antarmatrial yang berbeda (adhesi), kita dapat memahami ayat diatas sebagai peristiwa yang terjadi akibat hilangnya gaya tarik - menarik antarmatrial yang berbeda.

Tanah misalnya tidak mau bergabung dengan batu, batu tidak mau diikat oleh lempung, pasir tidak mau memegang kapur (gamping), tanah tidak mau lagi mengikat akar-akar pohon, lumpur dan pasir tidak lagi menahan air, dst.

Akibatnya tidak satupun benda dimuka bumi ini yang dapat berdiri tegak diam ditempatnya..
Semua tercabut, bergoyang, dan bergerak tanpa arah. Semua terjadi karena tidak adanya gaya tarik - menarik antarmaterial yang berbeda dalam skala ukuran besar yakni hilangnya gaya gravitasi.

Dan ketika semua itu terjadi, setiap mahluk termasuk manusia akan menjadi sangat panik. Kepanikan ini di gambarkan dalam Alquran denga ayat,. "Pada hari kamu mengalami guncangan itu, lupalah semua wanita yang menyusui pada anaknya, dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk padahal sebenarnya mereka tidak sedang mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras (Al-hajj:2).

Yach,. itulah gambaran kepanikan yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Setiap diri sibuk mengurusi dirinya sendiri. Suatu kepanìkan yang melebihi peristiwa gempa dan tsunami.

Kehancuran paling sempurna manakala terjadi gaya kohesi yakni gaya tarik - menarik antarmatrial yang sama hilang, yang dalam Alquran oleh Allah SWT dijelaskan dengan ayat-ayat seperti :
"Dan ketika gunung - gunung dihancurkan (At-takwir:3), dan ketika gunung - gunung telah dihancurkan menjadi debu (Al-mursalt:10). Maka sempurnalah kehancuran dan kemusnahan alam semesta serta bumi termasuk mahluk yang tinggal diatasnya.

No comments:

CO.CC:Free Domain